Pada tulisan kali ini saya akan membahas mengenai proyek implementasi “Coal Supply Chain Management System/CSCMS” di sebuah perusahaan batubara milik negara, yaitu PT. Bukit Asam. Sekedar informasi, di tahun 2019 lalu, PTBA meraih penghargaan sebagai BUMN terbaik dengan laba bersih sebesar Rp. 5 triliun pada tahun 2018.
Secara konteks, CSCMS adalah rantai pasokan batubara dimulai dari produksi penambangan serta pembelian batubara blending, logistik tambang ke kereta, dan penjualan/pengapalan di pelabuhan, serta pemasaran.
Obyektif utama dari implementasi CSCMS ini adalah optimalisasi keseluruhan proses bisnis rantai pasokan dari tambang sampai ke pelabuhan, yang pada tingkatan manajemen dapat mengantisipasi serta meminimalisir risiko-risiko operasional seperti demurrage, over supply, kualitas produk yang tidak sesuai, dan sebagainya.
Implementasi menggunakan sejumlah teknologi dan sistem sebagai solusi CSCMS antara lain:
Mengingat ruang lingkup pekerjaan yang cukup besar dengan keterlibatan berbagai unit/divisi, ada beberapa strategi implementasi yang dilakukan sbb:
Dengan latar belakang dan gambaran proyek di atas, saya membuat sejumlah poin pembelajaran yang dapat menjadi bekal untuk tantangan di tempat lain & yang akan datang:
We are a dedicated team with long experience in the industry
© 2015 Adiraja Integrasi – All rights reserved. On Optimized by Livinup Digital Indonesia.